Senin, 10 Maret 2014

Biofarmasi


Pengertian Dan Penjelasan Ilmu Biofarmasi

FARMACIA | Pengertian Biofarmasi - Biofarmasi adalah ilmu yang mempelajari / menyelidiki pengaruh-pengaruh pembuatan sediaan atas kegiatan terapetik obat. Sekitar tahun 1960 para sarjana mulai sadar bahwa efek obat tidak tergantung semata-mata pada faktor farmakologi, melainkan juga faktor-faktor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam tubuh, antara lain :

- Bentuk fisik zat aktif (amorf, kristal atau kehalusannya)
- Keadaan kimiawi (ester, garam, garam kompleks, dsb)
- Zat pembantu (pengisi, pelekat, pelicin, pelindung, dsb)
- Proses teknik yang digunakan untuk membuat sediaan (tekanan tablet, alat emulgator, dsb)


Sebelum obat yang diberikan pada pasien sampai pada tujuannya dalam tubuh, yaitu tempat kerjanya atau target site, obat harus mengalami banyak proses. Dalam garis besar proses-proses ini dapat dibagi dalam tiga tingkat, yaitu Fase Biofarmasi, Fase Farmakodinamik, Fase Farmakokinetika, yang mana dapat digambarkan dengan skema berikut untuk obat dalam bentuk tablet yaitu :

Farmaceutical availability -- Biological availability :

Tablet dengan Zat Aktif --> (FASE BIOFARMASI) Tablet pecah, granul pecah, zat aktif lepas dan larut --> Obat tersedia untuk resorpsi --> Adsorpsi, Metabolisme, Distribusi, Ekskresi (FASE FARMAKOKINETIKA) --> Obat tersedia untuk bekerja --> Interaksi dengan reseptor di tempat kerja (FASE FARMAKODINAMIKA) --> EFEK

Keterangan Skema diatas :

Fase Biofarmasi atau Farmasetika :
Fase ini meliputi waktu mulai penggunaan sediaan obat melalui mulut hingga pelepasan zat aktifnya ke dalam cairan tubuh. Misalnya : tablet hanya mengandung 5-10% zat aktif, 90% zat tambahan yang terdiri dari 80% zat pengencer, zat pengikat dan 10% zat penghancur tablet. Yang penting dalam hubungannya dengan fase ini adalah kesediaan farmasi dari zat aktifnya, yaitu obat siap diabsorpsi.

Fase Farmakokinetika
Fase ini meliputi waktu selama obat diangkut ke organ yang ditentukan, setelah obat dilepas dari bentuk sediaan. Obat harus diabsorpsi ke dalam darah, yang segera akan didistribusikan melalui tiap-tiap jaringan tubuh. Dalam darah, obat dapat terikat protein darah dan mengalami metabolisme, tetapi hanya sedikit yang tersdia untuk diikat pada struktur yang telah ditentukan. Perlu diketahui bahwa jaringan yang ditentukan tidak perlu identik dengan reseptor.

Fase Farmakodinamika
Bila obat berinteraksi dengan sisi reseptor, biasanya protein membran, akan menimbulkan respon biologik. Tujuan pokok dari fase ini adalah optimalisasi dari efek biologik.

Demikian Pengertian Biofarmasi secara umum dari "nasib" obat dari mulai diminum sampai menimbulkan efek terapi untuk kita. Semoga bermanfaat.

http://farmasi-id.blogspot.com/2010/09/pengertian-dan-penjelasan-ilmu.html

0 komentar:

Posting Komentar