Farmakognosi | Folium
Pengertian
Simplisia
SIMPLISIA, adalah bahan
alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolaha apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan.
BAHAN ALAMIAH :
1. Bahan Nabati,
Flora, Tumbuhan.
2. Bahan Hewani, Fauna.
3. Bahan Mineral.
1. BAHAN NABATI
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat
EKSUDAT, isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau
zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman.
2. BAHAN HEWANI
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. BAHAN MINERAL
Berupa mineral yang belum diolah atau
telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
SUMBER SIMPLSIA :
1. TUMBUHAN LIAR
- Kerugian:
a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis
2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari,
TOGA, perkebunan)
- Keuntungan :
a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh
- Kerugian :
a. tanaman manja
b. residu pestisida
SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1. Harus bebas
serangga, fragmen hewan, kotoran hewan
2. Tidak boleh
menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh
mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain.
4. Tidak boleh
mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu
yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas
dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnya.
Dibawah ini ada 5
dari 37 simplisia “Folium” akan dijelaskan :
1.DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus
scaber )
Nama
Lain
: Daun Tapak Liman
Nama Tanaman
Asal
: Elephantopus
scaber
Keluarga
: Asteraceae
Zat berkhasiat
utama/isi
: Flavonoida luteolin -7 , glukosida.
Penggunaan
: Anti demam,Adstringen.
|
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
Nama Lokal :
Tapak liman (Jawa), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman(Sunda)Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura) Ku di dan (China).
Tapak liman (Jawa), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman(Sunda)Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura) Ku di dan (China).
Kandungan Kimia :
Daunnya : Elephantopin, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin,
dll. Juga terdapat stigmasterol turunan steroid yang dapat memacu gairah
seksual.
Bunga : Flavonoidaluteolin-7-glucosida dan akar mengandung epiprielinol. Lupeol dan stigmasterin.
Bunga : Flavonoidaluteolin-7-glucosida dan akar mengandung epiprielinol. Lupeol dan stigmasterin.
Efek farmakologi :
Tapak liman yang
mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun
panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan
serta menetralkan racun.
Menurut farmakologi China :
tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan
menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika, anti radang,
peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun.
Tapak Liman adalah :
Tanaman jenis
rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua.
Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai
yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar
sekitar 4-35 x 2-7cm.
Bunganya berwarna merah-ungu, terbagi menjadi lima bagian
dan mulai muncul sekitar bulan April sampai Oktober. Bunganya mekar antara Jam
13-14 siang, dimana bunganya siap untuk dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam
16 bunga telah tertutup kembali.Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung
daun. Pada tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. Akar pada tanaman ini besar,
kuat dan berbulu seperti pohon sikat.
Bagian yang dapat dimanfaatkan :
Seluruh bagian tanaman ini, yakni daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Pasalnya, tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, hormon pemacu gairah.
Seluruh bagian tanaman ini, yakni daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Pasalnya, tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, hormon pemacu gairah.
Daun pada tumbuhan ini :
mengandung zat semacam glukosida. Ekstrak daun berkhasiat
sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah
ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih.
sedangkan di bagian bunganya terdapat
kandungan :
luteolin-7-glucoside.
Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor,
penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus,
penyebab keputihan
Penggunaan tapak liman : untuk berbagai
penyakit biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum
air rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang,
daun, maupun seluruh tanaman. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional,
Tanaman ini juga berkhasiat untuk :
1. Hepatitis
2. Beri-beri
3. Perut
Kembung
4. Demam
5. Batuk
6. Sariawan
7. Radang
Tenggorokan
8. Radang
Amandel
9. Radang
Mata
-> CARA PENGOLAHAN :
1. Hepatitis : 120-180 gram
akar segar + daging, rebus, minum, selama 4-5 hari.
2. Perut
kembung: 60
gram batang direbus, dibagi 2 kali minum.
3. Sebagai
obat demam, batuk, sariawan, mencret menahun, panas, penyakit cacing dan
sebagai
perangsang nafsu birahi : 100 – 120 gram di rebus dengan 4 gelas air hingga sisa 2 gelas minum
2X sehari
perangsang nafsu birahi : 100 – 120 gram di rebus dengan 4 gelas air hingga sisa 2 gelas minum
2X sehari
4. Tapak
liman biasanya digunakan untuk diuresis pada proses terapi penderita
diabetes, peluruh
air seni (memperlancar air seni), dan antimikroba
air seni (memperlancar air seni), dan antimikroba
5. Akarnya
bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada
anak-anak.
6. Seluruh
tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung berdarah), sakit kuning,
infeksi
saluran kencing, cacar air, busung, absces, borok, gigitan ular dan gigitan serangga
saluran kencing, cacar air, busung, absces, borok, gigitan ular dan gigitan serangga
7. 1
buah tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan : direbus dengan
air 3 gelas hingga sisa 1
gelas Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari untuk mengobati : Peradangan Amandel,
Influenza, Radang Tenggorok, Radang Mata, Radang Ginjal Akut dan Disentri,Batuk seratus hari
gelas Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari untuk mengobati : Peradangan Amandel,
Influenza, Radang Tenggorok, Radang Mata, Radang Ginjal Akut dan Disentri,Batuk seratus hari
8. mempermudah
proses kelahiran dan pengobatan sesudah bersalin : 1 buah Tapak
liman kering
yang direbus dengan 4 gelas air hingga tersiasa 2 gelas minum 2X sehari jadi andalan pengobatan.
yang direbus dengan 4 gelas air hingga tersiasa 2 gelas minum 2X sehari jadi andalan pengobatan.
9. Mengatasi keputihan : 2 tanaman
tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2 gelas
air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari.
air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari.
10.
Penyakit Anemia : 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk
sambil diberi sedikit garam.
Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren.
Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren.
2.Daun
Dewa (Gynura divaricata),
Gynura Segetum
Nama Lain :
Daun Dewa
Nama Tanaman
Asal
: Gynura
divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau dikenal
juga dengan nama Gynura pseudochina.
Keluarga
:
Asteraceae
Zat Berkhasiat
Utama/Isi
: Saponin,Minyak atsiri,Flavonoid.
Penggunaan
:
Antihipertensi
|
Orang China menyebutnya Samsit.
Tinggi tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun
pendek lunak berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan
berambut pada sisi luar.
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dengan
tangkai pendek, bulat lonjong berdaging, berbulu halus, ujung daunnya lancip,
bertoreh pada tepi daun serta warna hijau keunguan. Daun dewa juga memiliki
bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berkelopak hijau berbentuk cawan,
dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.
Efek Farmakologi :
· anti
koagulan (mencairkan pembekuan Darah).
· stimulasi
sirkulasi.
· menghilangkan
pendarahan.
· menghilangkan
pana.
· membersihkan
racun.
· anti
karsinogen.
· anti
mutagenitas.
· diuretik.
Perkembangbiakan
Tumbuhan
Tumbuh di daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas
permukaan air laut (dpl), daun dewa berkembang biak dengan umbi atau
stek batang.
Tak jarang bila penanganan tidak tepat, daun dewa bisa saja
terserang hama. Salah satu hama yang sering menyerang daun dewa
adalah kutu putih. Upaya pengendalian hama dapat
menggunakan pestisida alami ataupestisida
nababti. Kita dapat membuat sendiri pestisida nabati menggunakan
daun mimba, akar tuba, dan tembakau. Dengan cara ditumbuk halus, lalu direndam
air dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya ramuan tersebut disaring,
kemudian dilarutkan dengan air hangat. Hasilnya disemprotkan pagi atau sore
hari ketika cuaca cerah, tidak hujan, yang akan menghilangkan khasiat pembasmi
hamanya. Hindari penyemprotan pada siang hari, karena sinar matahari yang terik
dapat menguraikan bahan aktif pestisida organik tersebut.
Macam pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman daun dewa
adalah pupuk kandang yang berasal dari
kotoran sapi, kambing, kerbau ataupun ayam, dan
pupuk organik atau yang alami seperti kompos.
Daun dewa dapat dipanen setelah mempunyai penampang daun
yang lebar berwarna hijau tua dan berbentuk sempurna. Pengambilan daun dengan
menggunakan pisau yang telah dibersihkan, sedangkan panen umbi dapat dilakukan
setelah tanaman berumur 6-8 bulan. Pada umur tersebut umbi sudah siap untuk
disemai guna memperbanyak tanaman daun dewa.
Kandungan Daun
Dewa
Bagian yang digunakan untuk sarana
pengobatan adalah daunnya yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan
minyak atsiri.
Manfaat
Daun Dewa
- Analgesik (meredakan rasa nyeri)
- Anti Inflamasi (anti radang)
- Khasiat daun dewa melancarkan sirkulasi darah.
- Daun dewa digunakan untuk obat menurunkan tekanan
darah tinggi.
- Khasiat daun dewa mengobati luka memar.
- Daun dewa sebagai obat pereda rasa nyeri.
- Khasiat daun dewa sebagai obat anti radang.
- Daun Dewa obat untuk menghentikan pendarahan.
- Khasiat daun dewa sebagai obat meluruhkan kencing.
- Daun dewa adalah obat penurun panas.
- Khasiat daun dewa sebagai obat kencing manis atau
diabetes mellitus.
- Daun dewa obat pembersih racun dalam tubuh.
Beberapa cara
pemakaian daun dewa antara lain:
1.Rematik : 15-30 gram daun dewa segar direbus,
lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan
diminum.
diminum.
2.Kutil dan cantengan : Lima lembar daun dewa dicuci,
dilumatkan dan ditempelkan pada tempat
berkutil/cantengan. Balut sampai keesokan harinya.
berkutil/cantengan. Balut sampai keesokan harinya.
3.Luka Bakar : Luka bakar, Luka teriris, Umbi daun
dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan
sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan
pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan
pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
4.Batuk dan muntah
darah : Sebatang tumbuhan daun dewa dengan
berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3
kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.
dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3
kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.
5.Bisul, koreng : Herba daun dewa dan herba sosor bebek,
keduanya yang segar dengan ukuran sama
banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng
lalu dibalut.
banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng
lalu dibalut.
6.Tumor : Daun dewa 3-4 lembar dimakan sebagai lalapan.
7.Digigit ular berbisa : Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk
sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh
yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.
yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.
Pengolahan
Daun Dewa
Pengolahan obat yang berasal dari daun
dewa, bisa dengan daun segar yang disajikan langsung ataupun dalam bentuk
ekstrak, yaitu daun disterilkan dan dikeringkan. Setelah benar-benar kering,
daun digiling hingga menjadi tepung atau simplisia. Kemudian tepung disaring
agar halus rata, lalu siap dimasukkan dalam kapsul.
3.Daun
Jambu Biji (Psidii Folium )
Nama Lain
: Daun Jambu Biji
Nama Tanaman Asal
: Psidium Guajava
Keluarga
: Myrtaceae
Zat Berkhasiat
Utama/Isi : Zat
penyamak 9% dan Minyak atsiri yang bewarna kehijauan yang berisi Eugenol
Penggunaan
: Anti diare(Obat Mencret),Adstringensia (Pengelat)
|
Klasifikasi Ilmiah
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : -
Spesies : Psidium guajava L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : -
Spesies : Psidium guajava L.
Nama lain : Jambu batu (Indonesia), Jambu klutuk (Indonesia,
Jawa, Sunda), jambu krikil (Jawa), Jambu petakol (Jawa), jambu bayawas (Jawa),
jambu siki (Sunda), jambu bhendher (madura), jambu bighi (Madura), guava
(Inggris)
Asal-usul : Amerika tropis
Manfaat
:
Jambu
biji merupakan jenis buah yang bisa dikonsumsi baik secara langsung ataupun
diolah terlebih dahulu menjadi jus buah yang menyegarkan. Akan tetapi daun jambu biji juga terkenal akan manfaatnya
untuk kesehatan tubuh kita. Daun jambu biji banyak bermanfaat sebagai obat
untuk menyembuhkan penyakit.
Diantaranya sebagai
berikut:
1.Obat diare : Cara membuat ramuan obat diare: siapkan 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit, dan batang dari tanaman jambu biji. Rebus semua bahan tersebut ke dalam 1,5 liter air hingga mendidih. Saring airnya dan konsumsi 2 kali sehari. Selain itu bisa juga dengan mengunyah daun jambu biji yang masih muda dengan tambahan sedikit garam. Telan airnya dan buang ampasnya.
1.Obat diare : Cara membuat ramuan obat diare: siapkan 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit, dan batang dari tanaman jambu biji. Rebus semua bahan tersebut ke dalam 1,5 liter air hingga mendidih. Saring airnya dan konsumsi 2 kali sehari. Selain itu bisa juga dengan mengunyah daun jambu biji yang masih muda dengan tambahan sedikit garam. Telan airnya dan buang ampasnya.
2.Obat
masuk angin : Cara
membuat ramuan obat masuk angin: sediakan 10 lembar daun jambu biji yang masih
muda, 1 buah cabai merah, 3 buah asam, 1 potong gula merah, garam secukupnya.
Rebus semua bahan tersebut bersama 1 liter air. Setelah mendidih, saring dan
konsumsi airnya setelah dingin sebanyak 2 kali sehari.
3.Obat maag : Cara membuat ramuan obat maag: siapkan delapan lembar daun jambu biji segar yang telah dicuci bersih. Rebus bersama satu setengah air hingga mendidih. Saring air rebusan tersebut setelah dingin, kemudian konsumsi tiga kali sehari.
4.Obat sariawan : Cara membuat ramuan obat sariawan: siapkan 1 genggam daun
jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji. Cukup rebus bahan tersebut
bersama dengan 2 gelas air hingga mendidih. Saring untuk sebanyak 2 kali sehari
di ambil airnya, dan konsumsi.
Efek farmakologi :
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak air daun jambu biji
memiliki efek antidiare melalui 3 aktivitas yaitu antiamuba, antibakteri dan
antispasmodik. Ekstrak etanol daun jambu biji juga menunjukkan aktivitas
antibakteri terhadap enterobakteria. Ekstrak air, ekstrak heksan dan ekstrak
metanol daun jambu biji semuanya menunjukkan aktivitas spasmolitik invitro.
Ekstrak etanol daun jambu biji menghambat kontraksi spontan
ileum dan menghambat sekresi asetilkolin lambung. Kandungan kuersetin, dan
glikosida kuersetin dalam daun jambu biji terbukti menghambat kontraksi ileum
melalui efek antagonistik kalsium.
4.Daun
Kumis Kucing ( Orthosiphonis Folium )
4.Daun Kumis Kucing ( Orthosiphonis Folium )
Nama Lain
: Daun kumis kucing , daun remunjung , Java tea.
Nama Tanaman
Asal
: Orthosiphon aristatus,
Orthosiphon grandiflorus, Orthosiphon stamineus
Keluarga
: Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama
: Garam kalium,
glukosida orthosiphon, minyak atsiri dsn saponin
Penggunaan
:
Diuretika
|
Klasifikasi Ilmiah :
· Spesies
: Orthosiphon stamineus Benth
· Kingdom
: Plantae
· Subkingdom
: Tracheobionta
· Class
: Magnoliopsida
· Divisi
: Magnoliophyta
· Family
: Lamiaceae
· Ordo
: Lamiales
· Genus
: Orthosiphon
Kandungan Kumis
Kucing
Daun tanaman kumis kucing mengandung minyak atsiri, yang
terdiri 60 jenis sesquiterpens dan fenolik. Mengandung saponin, mengandung
flavanoid, mengandung minyak lemak, mengandung garam kalium, mengandung tanin
dan beberapa senyawa lainnya. Senyawa senyawa inilah yang
senbenarnya memberikan manfaat untuk kesehatan
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk
semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di
tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan
laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi
kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Selain dikenal dengan nama Kumis Kucing, tanaman ini
juga ada yang menyebutnya dengan nama , giri-giri marah, kidney tea
plants, java tea, Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga
laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (Cina). Remujung (Jawa), songot koceng
(Madura), remukjung, kumis ucing (Sunda), sesalaseyan, Orthosiphon stamineus,
sinonim orthosiphon aristatus (Latin), Cat’s whiskers (Inggris), javaten, India
kidney tea (Inggris), balbas-pusa, kabling gubat(Tagalog), mao xu cao (China).
Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah
ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan
berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri.
Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu
pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang
dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuah di dataran rendah dan
daerah ketinggian sedang.
Senyawa aktif:
Ada 2 jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon
stamineus ungu yang berbunga ungu dan Orthosiphon stamineus putih.
sifat kimiawi dan efek
farmakologis : Manis
sedikit pahit, sejuk. Kandungan senyawa kimia di dalamnya
adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin,
myoinositol, minyak asiri, dan garam kalium.Orthosipon glikosida adalah
senyawa khusus yang memiliki daya diuretik (peluruh air seni) dan sedikit
antiinflamasi. Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi,
jumlahnya tidak banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari
langsung. Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup
tinggi. Ia juga mengandungglikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan
asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh.Pemanfaatan dari kumis kucing ada pada
seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas
matahari).
Berikut ini ramuan dari kumis
kucing sebagai obat :
1.
Peluruh kencing : Daun kumis kucing segar
sebanyak 1/4 genggam direbus dalam 1 gelas air. Didihkan hingga tersisa 1/2
gelas. Angkat, dinginkan, lalu saring. Diminum 2 kali sehari dan tiap kali
minum 1/2 gelas.
2.
Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit
(anyang-anyangan) : ambil daun Kumis
Kucing, Meniran, dan akar Alang-alang masing-masing 30 gram. Ketiga bahan
tersebut dicuci sampai bersih, dipotong-potong seperlunya lalu direbus
dalam tiga gelas air. Biarkan sampai mendidih, hingga hanya tersisa
setengah dari volume awal. Minum air ramuan tersebut sebanyak setengah
gelas, dengan frekuensi tiga kali sehari.
3. Rematik : Sesendok kecil daun kumis kucing
yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang
sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu
diminum.
sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu
diminum.
4. Untuk mengobati penyakit infeksi ginjal dan hipertensi (tekanan
darah tinggi) : Cuci 30 gram
herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus di dalam 3 gelas air
sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas
sebanyak dua kali sehari.
herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus di dalam 3 gelas air
sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas
sebanyak dua kali sehari.
5. Untuk mengobati kencing batu : 90
gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam
satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari
masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari
masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
6. Gangguan Batu ginjal : 25 g daun kumis
kucing, 25 g daun ngokilo, 25 g daun meniran dengan
akarnya, 25 g daun keji beling, dicuci. Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air
rebusan itu dalam sehari.
akarnya, 25 g daun keji beling, dicuci. Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air
rebusan itu dalam sehari.
Cara
membuat :
Semua
bahan dicuci sampai bersih, lalu direbus bersamaan dengan 3 gelas air hingga
tersisa 2 gelas. Angkat dan saring. Ramuan ini diminum 3 kali sehari
masing-masing 1/2 gelas sesudah makan. Jika setelah 1 minggu ada perubahan
membaik, teruskan lagi selama 1 minggu. Selama mengikuti terapi pengobatan
penderita gangguan ginjal harus berpantang kopi, teh kental, makanan berlemak
dan bersantan, dan mengurangi garam.
7. Stabilkan gula darah
Bahan:
11
lembar Daun kumis kucing segar
11
lembar Daun sambiloto segar
3
jari tangan Kulit pohon pule
17
lembar Daun pegagan
Cara
membuat:
Cuci
semua bahan, lalu rebus dalam 5 gelas air hingga tersisa 4 gelas. Angkat lalu
saring. Minum 3 kali sehari 2/3 gelas sesudah makan. Lakukan selama 3 minggu.
Cek kadar gula darah, jika sudah stabil dosis bisa diturunkan menjadi 2 kali
sehari.
8. Nyeri buang air seni :Seduh dan minum sejumput daun
kumis kucing yang dikeringkan seperti teh,
boleh juga kalau diberi gula aren.
boleh juga kalau diberi gula aren.
9. Radang ginjal : 40 helai bunga dan daun kumis kucing, 3
belimbing wuluh tua dicuci, dihaluskan.
Seduh dengan 2 gelas air. Minum 3x sehari. Lakukan selama 1 minggu.
Seduh dengan 2 gelas air. Minum 3x sehari. Lakukan selama 1 minggu.
10. Sakit pinggang : 7 helai daun dan 2 potong akar
kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air.
Biarkan satu malam, baru diminum.
Biarkan satu malam, baru diminum.
11. Masuk angin : 1 sendok daun kumis kucing dan direbus dengan
segelas air sampai air tinggal
setengah. Diminum sekaligus.
setengah. Diminum sekaligus.
12. Demam : 100 g akar kumis kucing dicuci, rebus dengan 3 gelas
air. Setelah mendidih, saring, dan
ambil airnya. Minum air rebusan ini 1 gelas sehari.
ambil airnya. Minum air rebusan ini 1 gelas sehari.
13. Nephritis, edema (bengkak) : Kumis
kucing 30 gr, daun urat 30 gr, rumput lidah ular 30 gr,
semuanya direbus.
semuanya direbus.
5.Daun
Sirih ( Piperis Folium )
5.Piperis Folium
Nama
: Daun Sirih
Nama Tanaman
Asal
: Piper Betle
Keluarga
: Piperaceae
Zat Berkhasiat
utama/isi : Minyak atsiri
yang mengandung Fenol khas yang disebut betelfenol atau aseptosol.
Penggunaan
: Anti sariawan , anti batuk,anti Septik, Obat kumur.
|
Klasifikasi Ilmiah
:
1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
6. Sub Kelas: Magnoliidae
7. Ordo: Piperales
8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
9. Genus: Piper
10. Spesies: Piper betle L.
3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
6. Sub Kelas: Magnoliidae
7. Ordo: Piperales
8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
9. Genus: Piper
10. Spesies: Piper betle L.
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang
tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan
buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah
bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih
telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman
obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara
adat rumpun Melayu.
Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah :
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi
15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk
bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm
dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.
Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Kandungan dan manfaat :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung
minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak
dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida,
anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri
dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka
pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu
juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik,
dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2
lembar daun segar Piper betle,
dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan
kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati
untuk mengendalikan hama penghisap.
Kegunaan :
1.Batuk : Siapkan 15 lembar daun
sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai
tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.
2. Bronkitis : Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam
dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari
masing-masing sepertiga gelas.
3. Menghilangkan bau badan : Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu
sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.
4. Luka bakar : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
Bubuhkan ke tempat luka bakar.
5. Mimisan : Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan
untuk menyumbat hidung yang berdarah.
6. Bisul : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada
bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.
7. Mata Gatal dan Merah : Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai
mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan
gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.
tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.
2. Bronkitis : Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam
dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari
masing-masing sepertiga gelas.
3. Menghilangkan bau badan : Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu
sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.
4. Luka bakar : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
Bubuhkan ke tempat luka bakar.
5. Mimisan : Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan
untuk menyumbat hidung yang berdarah.
6. Bisul : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada
bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.
7. Mata Gatal dan Merah : Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai
mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan
gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.
8. Koreng dan
Gatal-Gatal : Rebus
20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang
masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.
9. Menghentikan Gusi Berdarah : Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk
berkumur.
10. Sariawan : Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang
ampasnya setelah selesai.
11. Menghilangkan Bau Mulut : Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air
panas lalu gunakan untuk berkumur.
12. Jerawat : Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air
panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.
13. Keputihan : Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang
masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.
14. Mengurangi ASI Berlebih : Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar
payudara yang bengkak selagi masih hangat.
masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.
9. Menghentikan Gusi Berdarah : Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk
berkumur.
10. Sariawan : Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang
ampasnya setelah selesai.
11. Menghilangkan Bau Mulut : Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air
panas lalu gunakan untuk berkumur.
12. Jerawat : Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air
panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.
13. Keputihan : Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang
masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.
14. Mengurangi ASI Berlebih : Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar
payudara yang bengkak selagi masih hangat.
http://jiralee11.blogspot.com/2013/11/bab-i-pendahuluan-1.html
0 komentar:
Posting Komentar