Sabtu, 08 Maret 2014

farmakognosi


Farmakognosi | Folium
Pengertian Simplisia
   SIMPLISIA, adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolaha   apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiocTJvM20rfTYQf2KTFNILMMrG65N5Jq6jAqzwb8LUzNnyq1FhJ8-hOxJKcAE-BhyCQTXjMsWmgyNePzzyY7JVp2sjLnYfSKwscCLqGO3i6x30eWi2Ll97gU5b4zsmss2gfoP8x_28JuE/s1600/simplisia.jpg




BAHAN ALAMIAH :
1. Bahan Nabati, Flora, Tumbuhan.
2. Bahan Hewani, Fauna.
3. Bahan Mineral.

1. BAHAN NABATI
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat
EKSUDAT, isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman.

2. BAHAN HEWANI
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

3. BAHAN MINERAL
Berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

SUMBER SIMPLSIA :
1. TUMBUHAN LIAR
- Kerugian:
a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis

2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
- Keuntungan :
a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh
- Kerugian :       
a. tanaman manja
b. residu pestisida

SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1.    Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan
2.    Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3.    Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain.
4.    Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5.    Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnya.
Dibawah ini ada 5 dari 37 simplisia “Folium” akan dijelaskan :

1.DAUN TAPAK LIMAN  (Elephantopus scaber )
Nama Lain                                             : Daun Tapak Liman
Nama Tanaman Asal                            :  Elephantopus scaber
Keluarga                                               : Asteraceae
Zat berkhasiat utama/isi                       : Flavonoida luteolin -7 , glukosida.
Penggunaan                                         : Anti demam,Adstringen.
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.

Nama Lokal : 
Tapak liman (Jawa), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman(Sunda)Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura) Ku di dan (China)
.

Kandungan Kimia :
Daunnya : Elephantopin, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, dll. Juga terdapat stigmasterol turunan steroid yang dapat memacu gairah seksual.
Bunga : Flavonoidaluteolin-7-glucosida dan akar mengandung epiprielinol. Lupeol dan stigmasterin.

Efek farmakologi :
Tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun.

Menurut farmakologi China :
tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun.

Tapak Liman adalah :
Tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cm.
Bunganya berwarna merah-ungu, terbagi menjadi lima bagian dan mulai muncul sekitar bulan April sampai Oktober. Bunganya mekar antara Jam 13-14 siang, dimana bunganya siap untuk dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam 16 bunga telah tertutup kembali.Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung daun. Pada tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. Akar pada tanaman ini besar, kuat dan berbulu seperti pohon sikat.

Bagian yang dapat dimanfaatkan :
            Seluruh bagian tanaman ini, yakni daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Pasalnya, tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, hormon pemacu gairah.

Daun pada tumbuhan ini :
mengandung zat semacam glukosida. Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih.
sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan :
luteolin-7-glucoside.  Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan

Penggunaan tapak liman : untuk berbagai penyakit biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum air rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang, daun, maupun seluruh tanaman. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional,

Tanaman ini juga berkhasiat untuk :
1.   Hepatitis
2.   Beri-beri
3.   Perut Kembung
4.   Demam
5.   Batuk
6.   Sariawan
7.   Radang Tenggorokan
8.   Radang Amandel
9.   Radang Mata

-> CARA PENGOLAHAN :
1.     Hepatitis : 120-180 gram akar segar + daging, rebus, minum, selama 4-5 hari.
2.     Perut kembung: 60 gram batang direbus, dibagi 2 kali minum.
3.     Sebagai obat demam, batuk, sariawan, mencret menahun, panas, penyakit cacing dan sebagai
        perangsang nafsu birahi :
 100 – 120 gram di rebus dengan 4 gelas air hingga sisa 2 gelas minum
        2X sehari
4.     Tapak liman biasanya digunakan untuk diuresis pada proses terapi penderita diabetes, peluruh
        air seni (memperlancar air seni), dan antimikroba
5.     Akarnya bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada anak-anak.
6.     Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung berdarah), sakit kuning, infeksi
        saluran kencing, cacar air, busung, absces, borok, gigitan ular dan gigitan serangga
7.     1 buah tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan : direbus dengan air 3 gelas hingga sisa 1
        gelas Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari untuk mengobati : Peradangan Amandel,
        Influenza, Radang Tenggorok, Radang Mata, Radang Ginjal Akut dan Disentri,Batuk seratus hari
8.     mempermudah proses kelahiran dan pengobatan sesudah bersalin : 1 buah Tapak liman kering
        yang direbus dengan 4 gelas air hingga tersiasa 2 gelas minum 2X sehari jadi andalan pengobatan.
9.    Mengatasi keputihan :  2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2 gelas
       air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari.
10.   Penyakit Anemia : 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk sambil diberi sedikit garam.
        Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren.

2.Daun Dewa  (Gynura divaricata),

Gynura Segetum
Nama Lain                                   : Daun Dewa
Nama Tanaman Asal                  : Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau dikenal juga dengan nama Gynura pseudochina.
Keluarga                                      : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama/Isi             : Saponin,Minyak atsiri,Flavonoid.
Penggunaan                                : Antihipertensi

Orang China menyebutnya Samsit. Tinggi tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun pendek lunak berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan berambut pada sisi luar.
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dengan tangkai pendek, bulat lonjong berdaging, berbulu halus, ujung daunnya lancip, bertoreh pada tepi daun serta warna hijau keunguan. Daun dewa juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berkelopak hijau berbentuk cawan, dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.

Efek Farmakologi :
·      anti koagulan (mencairkan pembekuan Darah).
·      stimulasi sirkulasi.
·      menghilangkan pendarahan.
·      menghilangkan pana.
·      membersihkan racun.
·      anti karsinogen.
·      anti mutagenitas.
·      diuretik.

Perkembangbiakan Tumbuhan
Tumbuh di daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan air laut (dpl), daun dewa berkembang biak dengan umbi atau stek batang.
Tak jarang bila penanganan tidak tepat, daun dewa bisa saja terserang hama. Salah satu hama yang sering menyerang daun dewa adalah kutu putih. Upaya pengendalian hama dapat menggunakan pestisida alami ataupestisida nababti. Kita dapat membuat sendiri pestisida nabati menggunakan daun mimba, akar tuba, dan tembakau. Dengan cara ditumbuk halus, lalu direndam air dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya ramuan tersebut disaring, kemudian dilarutkan dengan air hangat. Hasilnya disemprotkan pagi atau sore hari ketika cuaca cerah, tidak hujan, yang akan menghilangkan khasiat pembasmi hamanya. Hindari penyemprotan pada siang hari, karena sinar matahari yang terik dapat menguraikan bahan aktif pestisida organik tersebut.
Macam pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman daun dewa adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, kambing, kerbau ataupun ayam, dan pupuk organik atau yang alami seperti kompos.
Daun dewa dapat dipanen setelah mempunyai penampang daun yang lebar berwarna hijau tua dan berbentuk sempurna. Pengambilan daun dengan menggunakan pisau yang telah dibersihkan, sedangkan panen umbi dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-8 bulan. Pada umur tersebut umbi sudah siap untuk disemai guna memperbanyak tanaman daun dewa.

Kandungan Daun Dewa   
Bagian yang digunakan untuk sarana pengobatan adalah daunnya yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan minyak atsiri.

Manfaat Daun Dewa
-       Analgesik (meredakan rasa nyeri)
-       Anti Inflamasi (anti radang)
-       Khasiat daun dewa melancarkan sirkulasi darah.
-       Daun dewa digunakan untuk obat menurunkan tekanan darah tinggi.
-       Khasiat daun dewa mengobati luka memar.
-       Daun dewa sebagai obat pereda rasa nyeri.
-       Khasiat daun dewa sebagai obat anti radang.
-       Daun Dewa obat untuk menghentikan pendarahan.
-       Khasiat daun dewa sebagai obat meluruhkan kencing.
-       Daun dewa adalah obat penurun panas.
-       Khasiat daun dewa sebagai obat kencing manis atau diabetes mellitus.
-       Daun dewa obat pembersih racun dalam tubuh.

Beberapa cara pemakaian daun dewa antara lain:
1.Rematik : 15-30 gram daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan
                   diminum.
2.Kutil dan cantengan : Lima lembar daun dewa dicuci, dilumatkan dan ditempelkan pada tempat
                                        berkutil/cantengan. Balut sampai keesokan harinya.
3.Luka Bakar : Luka bakar, Luka teriris, Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan
                          sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan
                          pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
4.Batuk dan muntah darah : Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus
                                                 dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3
                                                 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.
5.Bisul, koreng : Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama
                             banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng
                             lalu dibalut.
6.Tumor Daun dewa 3-4 lembar dimakan sebagai lalapan.
7.Digigit ular berbisa : Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh
                                       yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.

Pengolahan Daun Dewa
Pengolahan obat yang berasal dari daun dewa, bisa dengan daun segar yang disajikan langsung ataupun dalam bentuk ekstrak, yaitu daun disterilkan dan dikeringkan. Setelah benar-benar kering, daun digiling hingga menjadi tepung atau simplisia. Kemudian tepung disaring agar halus rata, lalu siap dimasukkan dalam kapsul.

3.Daun Jambu Biji (Psidii Folium )
Nama Lain                                 : Daun Jambu Biji
Nama Tanaman Asal                : Psidium Guajava
Keluarga                                   : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama/Isi          : Zat penyamak 9% dan Minyak atsiri yang bewarna kehijauan yang berisi Eugenol
Penggunaan                             : Anti diare(Obat Mencret),Adstringensia (Pengelat)
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus :
 -
Spesies : Psidium guajava L.

Nama lain : Jambu batu (Indonesia), Jambu klutuk (Indonesia, Jawa, Sunda), jambu krikil (Jawa), Jambu petakol (Jawa), jambu bayawas (Jawa), jambu siki (Sunda), jambu bhendher (madura), jambu bighi (Madura), guava (Inggris)

Asal-usul : Amerika tropis

Manfaat :
Jambu biji merupakan jenis buah yang bisa dikonsumsi baik secara langsung ataupun diolah terlebih dahulu menjadi jus buah yang menyegarkan. Akan tetapi daun jambu biji juga terkenal akan manfaatnya untuk kesehatan tubuh kita. Daun jambu biji banyak bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit.

Diantaranya sebagai berikut:
1.Obat diare : Cara membuat ramuan obat diare: siapkan 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit, dan batang dari tanaman jambu biji. Rebus semua bahan tersebut ke dalam 1,5 liter air hingga mendidih. Saring airnya dan konsumsi 2 kali sehari. Selain itu bisa juga dengan mengunyah daun jambu biji yang masih muda dengan tambahan sedikit garam. Telan airnya dan buang ampasnya.

2.Obat masuk angin : Cara membuat ramuan obat masuk angin: sediakan 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 buah cabai merah, 3 buah asam, 1 potong gula merah, garam secukupnya. Rebus semua bahan tersebut bersama 1 liter air. Setelah mendidih, saring dan konsumsi airnya setelah dingin sebanyak 2 kali sehari.

3.Obat maag : Cara membuat ramuan obat maag: siapkan delapan lembar daun jambu biji segar yang telah dicuci bersih. Rebus bersama satu setengah air hingga mendidih. Saring air rebusan tersebut setelah dingin, kemudian konsumsi tiga kali sehari.

4.Obat  sariawan Cara membuat ramuan obat sariawan: siapkan 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji. Cukup rebus bahan tersebut bersama dengan 2 gelas air hingga mendidih. Saring untuk sebanyak 2 kali sehari di ambil airnya, dan konsumsi.

Efek farmakologi :
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak air daun jambu biji memiliki efek antidiare melalui 3 aktivitas yaitu antiamuba, antibakteri dan antispasmodik. Ekstrak etanol daun jambu biji juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap enterobakteria. Ekstrak air, ekstrak heksan dan ekstrak metanol daun jambu biji semuanya menunjukkan aktivitas spasmolitik invitro.
Ekstrak etanol daun jambu biji menghambat kontraksi spontan ileum dan menghambat sekresi asetilkolin lambung. Kandungan kuersetin, dan glikosida kuersetin dalam daun jambu biji terbukti menghambat kontraksi ileum melalui efek antagonistik kalsium.

4.Daun Kumis Kucing ( Orthosiphonis Folium )

4.Daun Kumis Kucing ( Orthosiphonis Folium )
Nama Lain                                 : Daun kumis kucing , daun remunjung , Java  tea.
Nama Tanaman Asal                : Orthosiphon aristatus,
Orthosiphon grandiflorus, Orthosiphon stamineus
Keluarga                                   : Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama              : Garam kalium, glukosida   orthosiphon, minyak atsiri dsn saponin
Penggunaan                             : Diuretika
Klasifikasi Ilmiah :
·      Spesies : Orthosiphon stamineus Benth
·      Kingdom : Plantae
·      Subkingdom : Tracheobionta
·      Class : Magnoliopsida
·      Divisi : Magnoliophyta
·      Family : Lamiaceae
·      Ordo : Lamiales
·      Genus : Orthosiphon

Kandungan Kumis Kucing
Daun tanaman kumis kucing mengandung minyak atsiri, yang terdiri 60 jenis sesquiterpens dan fenolik. Mengandung saponin, mengandung flavanoid, mengandung minyak lemak, mengandung garam kalium, mengandung tanin dan beberapa senyawa lainnya. Senyawa senyawa inilah yang senbenarnya memberikan manfaat untuk kesehatan
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Selain dikenal dengan nama Kumis Kucing, tanaman ini juga ada yang menyebutnya dengan nama , giri-giri marah, kidney tea plants, java tea, Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga  laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (Cina). Remujung (Jawa), songot koceng (Madura), remukjung, kumis ucing (Sunda), sesalaseyan, Orthosiphon stamineus, sinonim orthosiphon aristatus (Latin), Cat’s whiskers (Inggris), javaten, India kidney tea (Inggris), balbas-pusa, kabling gubat(Tagalog), mao xu cao (China).
Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri.
Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuah di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.

Senyawa aktif:
Ada 2 jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon stamineus ungu yang berbunga ungu dan Orthosiphon stamineus putih. 

sifat kimiawi dan efek farmakologis : Manis sedikit pahit, sejuk. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,  minyak asiri, dan garam kalium.Orthosipon glikosida adalah senyawa khusus yang memiliki daya diuretik (peluruh air seni) dan sedikit antiinflamasi. Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi, jumlahnya tidak banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari langsung. Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandungglikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh.Pemanfaatan dari kumis kucing ada pada seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).

Berikut ini ramuan dari kumis kucing sebagai obat :
1.         Peluruh kencing : Daun kumis kucing segar sebanyak 1/4 genggam direbus dalam 1 gelas air. Didihkan hingga tersisa 1/2 gelas. Angkat, dinginkan, lalu saring. Diminum 2 kali sehari dan tiap kali minum 1/2 gelas.
2.      Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan) : ambil daun Kumis Kucing, Meniran, dan akar Alang-alang masing-masing 30 gram.  Ketiga bahan tersebut dicuci sampai bersih, dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air.  Biarkan sampai mendidih, hingga hanya tersisa setengah dari volume awal.  Minum air ramuan tersebut sebanyak setengah gelas, dengan frekuensi tiga kali sehari.
       3.  Rematik : Sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang
             sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu
             diminum.
       4. Untuk mengobati penyakit infeksi ginjal dan hipertensi (tekanan darah tinggi) : Cuci 30 gram
            herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus di dalam 3 gelas air
            sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas
            sebanyak dua kali sehari.
       5. Untuk mengobati kencing batu : 90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam
            satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari
            masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
       6. Gangguan  Batu ginjal : 25 g daun kumis kucing, 25 g daun ngokilo, 25 g daun meniran dengan
            akarnya, 25 g daun keji beling, dicuci. Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air
            rebusan itu dalam sehari.

Cara membuat : 
Semua bahan dicuci sampai bersih, lalu direbus bersamaan dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Angkat dan saring. Ramuan ini diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas sesudah makan. Jika setelah 1 minggu ada perubahan membaik, teruskan lagi selama 1 minggu. Selama mengikuti terapi pengobatan penderita gangguan ginjal harus berpantang kopi, teh kental, makanan berlemak dan bersantan, dan mengurangi garam.
       7. Stabilkan gula darah
Bahan:
11 lembar Daun kumis kucing segar
11 lembar Daun sambiloto segar
3 jari tangan Kulit pohon pule
17 lembar Daun pegagan

Cara membuat:
Cuci semua bahan, lalu rebus dalam 5 gelas air hingga tersisa 4 gelas. Angkat lalu saring. Minum 3 kali sehari 2/3 gelas sesudah makan. Lakukan selama 3 minggu. Cek kadar gula darah, jika sudah stabil dosis bisa diturunkan menjadi 2 kali sehari.
      8. Nyeri buang air seni :Seduh dan minum sejumput daun kumis kucing yang dikeringkan seperti teh,
           boleh juga kalau diberi gula aren.
      9. Radang ginjal : 40 helai bunga dan daun kumis kucing, 3 belimbing wuluh tua dicuci, dihaluskan.
           Seduh dengan 2 gelas air. Minum 3x sehari. Lakukan selama 1 minggu.
     10. Sakit pinggang : 7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air.
           Biarkan satu malam, baru diminum.
      11. Masuk angin : 1 sendok daun kumis kucing dan direbus dengan segelas air sampai air tinggal
          setengah. Diminum sekaligus.
     12. Demam : 100 g akar kumis kucing dicuci, rebus dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring, dan
          ambil airnya. Minum air rebusan ini 1 gelas sehari.
     13. Nephritis, edema (bengkak) : Kumis kucing 30 gr, daun urat 30 gr, rumput  lidah ular 30 gr,
           semuanya direbus.

5.Daun Sirih ( Piperis Folium )

5.Piperis Folium
Nama                                       : Daun Sirih
Nama Tanaman Asal               : Piper Betle
Keluarga                                  : Piperaceae
Zat Berkhasiat utama/isi          : Minyak atsiri yang mengandung Fenol khas yang disebut betelfenol atau aseptosol.
Penggunaan                              : Anti sariawan , anti batuk,anti Septik, Obat kumur.
Klasifikasi Ilmiah :
1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)   
5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
6. Sub Kelas: Magnoliidae
7. Ordo: Piperales
8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
9. Genus: Piper
10. Spesies: Piper betle L.
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah :
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan manfaat :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

Kegunaan :
1.Batuk : Siapkan 15 lembar daun sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai   
               tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.

2. Bronkitis
 : Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam
                       dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari
                       masing-masing sepertiga gelas.

3. Menghilangkan bau badan
 : Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu
                                                    sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.

4. Luka bakar
 : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
                        Bubuhkan ke tempat luka bakar.

5. Mimisan
 : Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan
                      untuk menyumbat hidung yang berdarah.

6. Bisul
 : Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada
                bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.

7. Mata Gatal dan Merah
 : Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai
                                            mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan
                                            gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.
8. Koreng dan Gatal-Gatal : Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang
                                               masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal
.
9. Menghentikan Gusi Berdarah
 : Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk
                                                         berkumur.

10. Sariawan
 : Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang
                         ampasnya setelah selesai.

11. Menghilangkan Bau Mulut
 : Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air
                                                   panas lalu gunakan untuk berkumur.

12. Jerawat
 : Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air
                       panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.

13. Keputihan
 : Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang
                          masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.

14. Mengurangi ASI Berlebih
 : Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
                                                   Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar
                                                   payudara yang bengkak selagi masih hangat.

http://jiralee11.blogspot.com/2013/11/bab-i-pendahuluan-1.html

0 komentar:

Posting Komentar