Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
- Dampak Polusi Udara
- Dampak bagi kesehatan
- Gas Karbon monoksida (CO)
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO di udara (ppm)
|
Konsentrasi COHb dalam darah (%)
|
Gangguan pada tubuh
|
3
|
0,98
|
Tidak ada
|
5
|
1,30
|
Belum begitu terasa
|
10
|
2,10
|
Gangguan sistem saraf sentral
|
20
|
3,70
|
Gangguan panca indera
|
40
|
6,90
|
Gangguan fungsi jantung
|
60
|
10,10
|
Sakit kepala
|
80
|
13,30
|
Sulit bernafas
|
100
|
16,50
|
Pingsan hingga kematian
|
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
- Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
- Materi partikulat
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
b) Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
c) Gangguan jantung
d) Gangguan ginjal
e) Keterbelakangan mental pada anak-anak
f) Gangguan kesehatan pada hewan
- Asap rokok
Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan
Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik
Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.
Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
- formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)
- nikotin,
- gas CO.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Gangguan pernafasan
b) Penyakit jantung
c) Flek di paru-paru
d) Kanker paru-paru
- Zat-zat penyebab kanker
a) kloroform
b) para-diklorobenzena
c) tetrakloroetilen
d) trikloroetan
e) radioaktif (Radon (Ra))
Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.
- Suara
a) Gangguan organ pendengaran
b) Kerusakan organ pendengaran
c) Tuli
d) Gangguan jantung
e) Sakit kepala
f) Stress secara psikologis
- Asbut (asap kabut)
Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:
a) Asbut industri
Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan.
b) Asbut fotokimia
Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.
Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.
- Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH- meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut
(Asam) |
(Basa) |
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa asam karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
CO2 + H2O3 H2CO3
(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:
- Pembentukan asam sulfat (H2SO4)
- Pembentukan asam nitrat (HNO3)
- Pembentukan asam klorida
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKlw3KlxSr6SqiRG3jayv0ZGR0QaKP1MqyVxLREJA9VRnRxSxqCRr8CB4iiYWfefxNMvJGvItVTI17bCHPgCVhLt-1WpkRB2FKf7untMvsMrCtf2S6VyFIeHhjvYnP0AT8qjZQ5NKFNFP7/s1600/acid-rain-1a.jpg)CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Catatan:
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,
Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun.
Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :
- mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6)
- dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
- dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
- dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor, mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung, candi, monumen dan lain-lain.
- menyebabkan gangguan pernafasan.
- dapat menyebabkan
bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
- http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_woods1.JPG/800px-Acid_rain_woods1.JPG
- http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg
- Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global
Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).
Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad 21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah gas yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau penimpanan.
Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
• Gas karbon dioksida (CO2)
• Gas nitrogen oksida (NOx )
• CH4 (metana) dan
• Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)
Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam) oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan peristiwa alam seperti gunung meletus.
Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.
Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).
Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:
a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
b. Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.
c. Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai
d. Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.
e. Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.
f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air kematian tanaman.
g. Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.
h. Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.
i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi.
j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
- Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
http://edukasi.depdiknas.go.id/file_storage/pengetahuan_populer/PP_50/Image/h_2.JPG
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV (ultraviolet) yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.
(http://konsultasispiritual.com/wp-content/uploads/2010/03/OZONEHOLE111.jpg)
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.
(http://dwiwildhatuljannah.files.wordpress.com/2010/03/02-ozon.jpg)
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada 1999.
- DAMPAK POLUSI AIR
- Gangguan Kesehatan
- Penyakit menular
a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.
c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular.
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air tercemar.
Jenis Mikroba
|
Penyakit
|
Gejala
|
Virus
|
||
- Hepatitis A
|
Hepatitis A
|
Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning
|
- Virus Polio
|
Poliomyelitis
|
Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan
punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot
|
Bakteri
|
||
- Vibrio Cholerae
|
Kolera
|
Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan
yang sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas
|
- Escherichia coli(strain patogen)
|
Diare
|
Buang air besar (BAB) berkali-kali dalam sehari, kotoran
encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut.
|
- Shigella dysentriae
|
Disentri
|
Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan
darah, sakit perut.
|
- Salmonella typhi
|
Tifus
|
Sakit kepala, demam diare, muntah-muntah, peradangan dan
pendarahan usus.
|
Protozoa
|
||
- Entamoeba histolytica
|
Disentri amuba
|
Sama seperti disentri oleh bakteri
|
- Balantidium coli
|
Balantidiasis
|
Pandarahan usus, diare berdarah
|
- Giardia lamblia
|
Giardiasis
|
Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa,
kelelahan.
|
Metazoa(Cacing Parasit)
|
||
- Ascaris lumbricoides(cacing gelang)
|
Ascaris
|
Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah,
kelelahan
|
- Taenia saginata(cacing pita)
|
Taeniasis
|
Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan,
rasa gatal di anus.
|
- Schistosoma sp.(cacing pipih)
|
Schistosomiasis
|
Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat
darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi
berulang-ulang.
|
- Penyakit tidak menular
Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit
Nama Zat
|
Sumber
|
Nama Penyakit
|
Kadmium (Cd)
|
Cd adalah logam berat yang banyak digunakan oleh industri
seperti: pabrik pipa PVC, pabrik pengolahan karet, pabrik kaca
|
Keracunan Cd dapat menyebabkan kerusakan organ ginjal dan
hati, mempengaruhi otot polos pembuluh darah, tekanan darah tinggi menyebabkan
gagal jantung.
|
Kobalt (Co)
|
Di industri sebagai bahan campuran untuk membuat magnet,
alat pemotong, alat penggiling, mesin pesawat terbang, pewarna kaca, keramik
dan cat
|
Keracunan kobalt merusak kelenjar tiroid (gondok),
menyebabkan kekurangan hormon hasil kelenjar gondok.Menyebabkan gagal jantung
dan endema (pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan dalam sel)
|
Merkuri (Hg)
|
Dalam industri, merkuri digunakan untuk proses pembuatan
klorin. Merkuri juga terdapat dalam baterai, cat, plastik, termometer, lampu
tabung, kosmetik, dan hasil pembakaran batu bara
|
Merkuri masuk ke tubuh manusi bisa melalui konsumsi ikan
yang tercemar merkuri. Pada ibu hamil, menyebabkan bayi cacat mental. Dalam
waktu lama bisa menyebabkan kerusakan ginjal, saraf dan jantung.
|
Timbal (Pb)
|
Limbah Pb berasal dari rembesan sampah kaleng yang
mengandung timbal, cat yang mengandung timbal, bahab bakar yang bertimbal,
pestisida, korosi pipa yang mengandung timbal.
|
Pb dengan konsentrasi >15 mg/l dalam darah berbahaya
bagi kesehatan.Pada wanita hamil, keracunan Pb menyebabkan keguguran,
kelahiran prematur, atau kematian janin.
Pada anak-anak menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik.Pada orang dewasa menyebabkan hipertensi. |
Senyawa Organik Berklorin
|
Senyawa berklorin antara lain adalah
dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor dan klordan sebagai
bahan pestisida. Senyawa ini biasa diapakai untuk membasmi serangga dan hama.
Senyawa industri adalah poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin. DDT dan PCB
dialam dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan atau
senyawa tersebut terakumulasi dalam makhluk hidup dan konsentrasinya
meningkat pada makhluk hidup dan konsentrasinya terus meningkat pada mkhluk
hidup yang berada di posisi lebih atas pada rantai makanan. Berarti manusia
adalah makhluk yang sangat beresiko menerima senyawa-senyawa tersebut.
|
Senyawa berklorin bersifat persisten di alam terakumulasi
dalam tubuh yang berbahaya bagi tubuh. Senyawa berklorin menyebabkan
kerusakan berbagai organ, terutama hati dan ginjal dan dapat menimbulkan
kanker.
|
- Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya
- Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
- Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
- Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
- Menurunnya populasi berbagai biota air
- Nutrien tumbuhan
Akibat dari algae blooming adalah :
a) Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan tertupi ganggang.
b) Ganggang yang beracun dapat meracuni biota air.
c) Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami pembusukan meningkatkan populasi bakteri pengurai yang membutuhkan oksigen. Peningkatan jumlah populasi bakteri pengurai meningkatkan kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di perairan. Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved Oxygen). Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama bagi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
- Limbah yang membutuhkan oksigen
- Minyak
- Sedimen / endapan
Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya.
- Panas
- Dampak Polusi Tanah
- Tempat pembuangan
Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempet berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit. Limbah organik yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk gas rumah kaca.
- Lingkungan pertanian
Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam. Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.
Latihan
- Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
- Jelaskan yang dimaksud dengan lingkungan tercemar!
- Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi yang utama?
- Jelaskan tentang sifat-sifat gas CO dan sumbernya!
- Sebutkan sumber gas sulfur oksida yang berasal dari aktivitas manusia dan jelaskan tentang sifat gas sulfur oksida !
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan hujan asam dan dampaknya?
- Jelaskan bagaimana pemanasan global yang tejadi saat ini!
- Bahaya apakah yang timbul dari penipisan lapisan ozon di lapisan stratosfer?
- Jelaskan tiga penyakit menular yang dapat disebarkan melalui air
- Sebutkan jenis mikroorganisme patogen yang dapat tersebar melalui air beserta penyakit yang dapat ditimbulkannya!
- Jelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan karena keracunan timbal!
- Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
- Polutan udara yang berupa cairan dapat membentuk ….
- Kabut
- Asap
- Halimun
- Pencemaran air
- Debu
- Gas yang menyebabkan pengikatan oksigen dalam darah terganggu karena gas ini berikatan dengan hemoglobin dalam darah adalah ….
- Hidrokarbon
- Karbon dioksida
- Karbon monoksida
- Amonia
- Klorin
- Berikut ini yang bukanmerupakan dampak pencemaran gas nitrogen oksida adalah ….
- Bronkitis
- Penipisan ozon
- Hujan asam
- Pemanasan global
- Asbut
- Sumber emisi global yang menghasilkan gas karbon dioksida terbesar adalah ….
- Kebakaran hutan
- Penggunaan gas alam
- Kilang minyak
- Pembakaran batu bara
- Kendaraan bermotor
- Salah satu dampak pemanasan global adalah ….
- Bertambahnya volume air laut.
- Terjadi gempa bumi dimana-mana
- Timbul wabah penyakit menular
- Banyak timbul kasus keracunan gas CO
- Rusaknya bahan-bahan logam dan bangunan akibat korosi
- Penggunaan CFC pada berbagai produk pendingin telah banyak dikurangi karena gas ini dapat menimbulkan ….
- Kanker
- Hujan asam
- Keracunan
- Lubang ozon (black hole)
- Asbut
- Asbut dapat menimbulkan kematian karena ….
- Merusak ginjal
- Menimbulkan kelainan pada jantung
- Menyebabkan gangguan pernafasan
- Mengganggu suplai oksigen tubuh
- Menimbulkan stres
- Gas berikut ini yang dapat menimbulkan hujan asam adalah ….
- SO2
- O3
- H2S
- CO2
- S2
- Berikut ini yang bukan contoh dampak yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
- Air tidak dapat digunakan untuk minum, mandi dan bercocok tanam
- Mudah terserang diare dan / atau disentri
- Keracunan logam berat
- Menurunkan BOD di perairan
- Akumulasi senyawa berbahaya dalam tubuh biota air
- Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ….
- Salinisasi
- Magnifikasi biologi
- Eutrofikasi
- Keracunan pada biota air
- Kematian burung dan mamalia air
- Berikut ini yang bukan merupakan keracunan merkuri adalah ….
- Cacat mental pada janin
- Kerusakan saraf
- Perubahan perilaku
- Tekanan darah tinggi
- Kerusakan ginjal
- Contoh penyakit menular yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
- Cacar
- TBC
- Polio
- Bronkitis
- Influenza
- Logam Co dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa ….
- Kerusakan kelenjar gondok (tiroid)
- Kanker paru-paru
- Gagal ginjal
- Kemunduran fungsi otak
- diare
- Hal berikut ini yang bukan merupakan akibat dari membuang sampah secara sembarangan ke sungai adalah ….
- Pendagkalan sungai
- Terhambatnya arus sungai
- Menurunnya populasi bakteri pembusuk
- Air sungai menjadi tidak layak dikonsumsi
- Meningkatnya kekeruhan air
- Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena ….
- Membunuh hama pengganggu
- Membunuh tanaman produksi
- Tidak memberikan pengaruh sama sekali
- Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah
- Mencemari perairan di dekat tempat pengaplikasiannya.
- Suatu ekosistem sungai memiliki jaring-jaring makanan sebagai berikut
- Tumbuhan air
- Ikan kecil
- Ikan besar
- Manusia
- Udang
- Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pemanasan global adalah …
- Tidak membangun gedung yang ditutupi kaca
- Memperbanyak kendaraan bermotor
- Memeriksa emisi gas buangan kendaraan bermotor
- Melakukan pembakaran untuk membuka lahan hutan
- Mengalih fungsikan hutan menjadi kebun produksi
- Jika perairan menjadi semakin keruh maka terjadi ….
- Penurunan jumlah sedimen di perairan
- Peningkatan laju aliran air
- Penurunan populasi ganggang fotosintetik
- Perbaikan kondisi rantai makanan di perairan
- Pengurangan volume endapan
- Berikut ini bukanakibat yang mungkin terjadi, bila larian pupuk yang berlebih dari areal pertanian memasuki perairan di sekitarnya, adalah ….
- Populasi ganggang dan tumbuhan air meningkat
- DO pada perairan meningkat
- Populasi bakteri pembusuk meningkat
- Penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu
- Populasi ikan menurun
- Berikut ini adalah bukan dampak polusi tanah yang ditimbulkan oleh limbah padat anorganik adalah ….
- Memakan lahan karena akan menumpuk untuk waktu yang lama
- Dapat mengganggu kesehatan bila mengandung senyawa kimia berbahaya
- Menimbulkan bau tak sedap karena mengalami pembusukan bakteri
- Mengganggu estetika
- Lahan menjadi tidak
subur karena berkurangnya populasi bakteri pe
http://emasanam.wordpress.com/2011/05/18/dampak-polusi-terhadap-kesehatan-manusia-dan-lingkungan/
0 komentar:
Posting Komentar