Senin, 10 Maret 2014

Penyakit Sinusitis

Gejalah Sinusitis

Gejala-gejala penyakit sinus serupa dengan gejala-gejala penyakit hidung. Nyeri merupakan gejala penting. Nyeri dair penyakit sinus yang terlokalisir biasanya dirasakan di daerah yang terletak di atas sinus yang bersangkutan.
Satu-satunya pengecualian adalah penyakit sinus sfenoidalis yang dirasakan secara difus. Nyeri sinus maksilaris dirasakan di belakang mata dan di dekat gigi premolar kedua dan gigi molar pertama dan kedua. Nyeris sinus frontalis dirasakan di atas mat
Nyeri sinus ethmoidalis biasanya periorbital. Kadang-kadang nyeri sinus dapat dialihkan ke daerah lain. Di samping nyeri, kelainan mata dapat pula terjadi pada penyakit sinus.
Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam orngga hidung atau keluarnya mukus (cairan) hidung keluar dari hidung. Misalnya, mengerasnya ingus yang keluar dari hidung, obat antihistamin, penyakit tertentu atau kurangnya kelembapan udara. Adanya hambatan dalam rongga hidung ini menyebabkan mukus hidung (ingus).
Sinusitis merupakan perdangan yang terjadi pada selput lendir sinus nasalis, yait rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala disekitar hidung. Umumnya, infeksi atau peradangan sinus terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, atau hiperplastiks.  Umumnya penyakit sinusitis  pada hidung disebabkan infeksi virus atau bakteru dan aleri yang berkepanjangan. Alergen yang terhirup, seperti debu, bulu binatang, serbuk dari bunga atau adanya kelemababan dan perubahan cuaca yang drastic dapat menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Penyakit sinusitis pada hidung disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mucus (cairan) hidung keluar dari hidung. Misalnya, mengerasnya ingus yang keluar dari hidung, obat antihistamin, penyakit tertentu, atau kurangnya kelembaban, udara, Adanya hambatan dalam rongga hidung ini menyebabkan mucus hidung (ingus) tidak bisa keluar dari hidung. Mucus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya, timbullah peradangan.  Sinusitis dapat diatasi dengan pemberian antibiotic oleh dokter. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan sinusitis.
Gejala penyakit sinusitis pada hidung berupa keluarnya cairan lendir hingga hidung terasa tersumbat  dan terdapat  cairan di tenggorokan. Gejala ini diikuti dengan timbulnya rasa nyeri dibagian sinus yang terkena, sebagai akibat tersumbatnya lubang hidung. Gejala sinusitis diosertai dengan nyeri kepalaa bahkan kepala terasa sangat berat. Sakit akan diperberat lagi jika saat batuk, mengejan, atau membungkuk timbul rasa nyeri di kepala. Suara menjadi dindeng (sengau) dan penciuman terganggu. Bengkak dan kemerahan di pipi pun menjalar ke mata.
Setiap virus atau bakteri yang masuk ke hidung dapat menimbulkan ganguan sinusitis. Kuman streptokokus dan stafilokokus meniimbulkan infeksi pernapasan saluran atas pada bayi. Kuman influenza menyerang sinus maksilaris. Jika tidak diobati, penyakit akan kronis dan menimbulkan sinusitis etmoid. Jamur jenis murcoraceae juga dapat menimbulkan infeksi sinusitis. Infeksi jamur sering terjadi saat tubuh sedang lemah.
Bengkaknya sinus adalah karena pembuluh darah baliknya menyempit, sementara pembuluh darah nadinya tetap dilalui darah dengan kuat yang membuat sinus menggelembung. Karena sinus menggelembung lubang hidung menjadi menyempit dan tertutup sehingga udara tidak dapat melalui lubang hidung. Penyempita lubang hidung bisa terjadi pada lubang hidung kanan atau kiri. Lubang hidung yang tersumbat bisa disebabkan oleh tumbuhnya polip secara permanen atau insidential (temporer) tergantung dari aktivitas pasien itu sendiri ataupun suhu udara di waktu tertentu. Penderita/pasien bisa merasa pusing selalu pilek, dan ada kalanya keluar bau tidak sedap dari rongga hidung dan rongga mulut.


Pengobatan Gejala Sinusitis

Sinusitis disebabkan oleh komplikasi peadangan jalan pernapasan bagian atas dan diperparah oleh adanya faktor pencetus seperti infeksi kuman atau virus dan alergi.
Penderita alergi hidung memiliki kemungkinan lebih besar menderita sinusistis dibandingkan dengan yang tdak menderita alergi hidung.
Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan, sakit kepala, pusing, nyeri, pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah, napas berbau kurang sedap, penciuman agak lemah, serta pada sinus alergis disertai dengan bersin-bersin.
Pengobatan sinusitis
1. Obat tetes hidung, antibiotik dan kortikosteroid
2. Operasi, jika tindakan pengobatan tidak membawa hasil yang menggembirakan
3. Pencucian sinus setiap hari setelah anak berusia 12 tahun

Gejala Sinusitis dan Pencegahannya

Sinusitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput lendir sinus nasalis, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala diskitar hidung. Umumnya, infeksi atau peradangan sinus terjadi sebafau kelajutan infeksi hidung. setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergis, atau hiperplastiks.
Sinusitis dapat diobati dan dicegah dengan melakukan perawatan dan pencegahan, seperti :
Perawatan dan pencegahan
1. Kompres daerah yang nyeri dengan air hangat
2. Hindari menyelam dan berenang karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi
3. Hindari alergen, seperti debu asap rokok dan polusi lain, obat-obatan serta jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.

Gejala Sinusitis Pada Anak

Sinusitis pada anak merupakan salah satu penyakit berbahaya di antara beberapa penyakit peradangan jalan pernapasan. Meskipun demikian, keadaan ini sering dikesampingkan oleh orangtua. Orangtua sering menganggap pilek biasa yang rinitis. Sinusitis pada anak kerap dijumpai pada saat anak berusia 6-11 tahun.
Pada rentang usia tersebut, penyakit ini paling banyak dijumpai pada usia 5-8 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 7 tahun. Gejalanya berupa keluarnya cairan lendir hingga hdung terasa tersumbat dan terdapat cairan di tenggorokan. Gejala ini diikuti dengan timbulnya rasa nyeri di bagian sinus yang terkena, sebagai akibat tersumbatnya lubang hidung. Gejala sinusitis disertai dengan nyeri kepala, bahkan kepala terasa sangat berat. Sakit akan diperberat lagi jika saat batuk, mengejan atau membunguk timbul rasa nyeri di kepala.
Suara menjadi bindeng (sengau) dan penciuman terganggu. Bengkak dan kemerahan di pipi pun mealar ke mata. Setiap virus atau bakteri yang masuk ke hidung dapat menimbulkan gangguan sinusitis. Kuman streptokokus dan stafikokus menimbulkan infeksi pernapasan saluaran atas pada bayi dan anak.
Kuman influenza menyerang sinus maksilaris. Jika tidka diobati, penyakit akan kronis dan menimbulkan sinusitis etmoid. Jamur jenis murcoraceae juga dapat menimbulkan infeksi sinusitis. Infeksi jamur sering tejadi saat tubuh sedang lemah.

Pengertian Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan rongga hidung bagian atas.
Gejala-gejala sinusitis adalah :
- Sakit kepala
- Rasa sakit dibagian wajah
- Demam
- Keluar ingus bening
- Rasa sesak di rongga hidung
- Tenggorokan sakit
- Batuk
Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus (cairan) hidung dari hidung. Misalnya, mengerasnya ingus yang keluar dari hidung, obat antihistamin, penyakit tertentu, atau kurangnya kelembapan udara. Adanya hambatan dalam rongga hidung ini menyebabkan mukus hidung (ingus) tidak bisa keluar dari hidung. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya timbullah peradangan
Sinusitis akut biasanya berhubungan dengan infeksi hidung atau gigi dan berkembang bersama obstruksi ostia, absorpsi oksigen dengan tekanan negatif dan kongesti mukosa sinus yang diikuti oleh invasi bakteri, infiltrasi lekosit, pembentukan pus serta tekanan positif. Gejala mencakup sekret hidung purulenta dan nyeri. Terapi mencakup penggunaan dekongestan (topikal dan sistemik), pemanasan, pelembab serta antibiotika yang tepat selama 10 sampai 14 hari.
Infeksi sinus virulen atau mukokel terinfeksi (kista retensi mukus) dalam sinus frontalis atau ethmoidalis, dapat menyebabkan osteomielitis atau erosi tulang dengan penyebaran infeksi ke orbita atau intrakranium. Sinusitis ethmoidalis akut terutama berhubungan dengan peradangan orbita, yang tampil dengan selulitis palpebra, proptosis, serta pergeseran bola mata ke lateral dan inferior, diikuti oleh pembatasan gerakan esktraokular, abses orbita dan kebutaan. Terapi mencakup terapi antibiotika parenteral. Drainase dan dekompresi orbita dengan etmoidektomi eksterna melalui insisi orbita medial diperlukan sebelum timbul kehilangan lengkap gerakan ekstraokular dan penglihatan. Abses sinus frontalis dialirkan oleh trefinasi dinding medial inferior. Mukokel atau lesi sinus frontalis lain bisa didekati dengan flap osteoplastik dinding anterior melalui insisi alis mata atau insisi kulit kepala di belakang garis rambut. Membran mukosa dan lesi lain disingkirkan, serta rongga di tutup dengan cangkok lemak dari dinding abdomen.
Sinusitis maksilaris kronika biasanya berespon terhadap antrostomi intranasal yang ditempatkan melalui dinding nasal latera di bawah konka inferior. Sinusitis maksilaris parah bisa memerlukan pembuangan mukosa yang sakit atau polip melalui operasi Caldwell Luc yang memungkinkan pemaparan keseluruhan kavitas sinus melalui insisi sublabia atas dan osteotomi dinding anterior. Pembedahan intranasal untuk sinusitis ethmoidalis membawa peningkatan resiko cedera intrakranial atau orbita; etmoidektomi eksterna lebih aman. Sinus sfenoidalis dipaparkan optimum melalui etmoidektomi eksterna atau pendekatan transseptum menggunakan mikroskop operasi dan kendali fluoroskopi intraoperasi.
Sinusitis dapat diatasi dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan sinusitis.

Gejala Sinusitis Akut

Infeksi kronis sinus paranasal akan memberi kesan gangguan lokal atau menyeluruh yang memudahkan persistensi infeksi. Penelitian harus dilakukan pada deformitas hidung, polip, atau adenoid yang terkena infeksi atau hipertrofi yang mungkin menyebabkan obstruksi, pada gigi yang terinfeksi sebagai sumber sinusitis maksilaris, pada polip atau mukokel sinus, dan pada gangguan umum seperti alergi, kistik fibrosis, dan silia diskinetik. Sinusitis kronis atau berulang juga lazim dijumpai pada penderita yang tanpa antibodi sekretorik (IgA) dan pada status imunodefisiensi lainnya.
Gejala-gejala sinusitis kronik sangat bervariasi tetapi sering tidak mencolok, yakni :
- Demam ringan
- Malaise
- Mudah lelah
- Anoreksia
- Ingus hidung dapat bilateral atau unilateral
- Ada pembengkakan ruang turbinasi tengah
- Ingus encer yang disertai dengan bersin
- Cairan postnasal lazim, dan bila tidak ada adenoid yang terinfeksi atau infeksi saluran pernapasan akut
Setiap komplikasi sinusitis akut dapat terjadi pada sinusitis kronis. Istilah sinubronkitis kadang-kadang digunakan untuk menandai hubungan antara gejala-gejala sinus dan saluran pernapasan bawah. Dalam keadaan ini mungkin penderita akan mengalami jalan napas reaktif, kistik fibrosis, imunodefisiensi, atau silia diskinetik sebagai penyakit yang mendasari. Sinusitis dapat memperparah asma. Hubungan sinusitis kronis dengan asma dan alergi lebih lazim pada penderita dengan penyakit luas, sering ditandai dengan eosinofilia perifer.
Untuk mendiagnosis adanya sinus, rontgent sering digunakan tetapi mungkin disalah interpretasikan. Temuan diagnostik yang paling lazim adalah batas audara cairan dan kekeruhan total. Tebal mukosa 4 mm atau lebih. CT Scan merupakan indikator sensitif penyakit sinus dan mungkin diperlukan sebelum pembedahan direncanakan atau jika komplikasi sinusitis.
Pengobatan Sinusitis
Disamping organisme yang ditemukan selama sinusitis akut, streptokokus a-hemolitikus, S. aureus dan anaerob seringkali ditemukan pada biakan aspirat antrum. Pada umumnya, antimikroba yang tepat harus diberikan sampai dengan 6 minggu lamanya. Lagipula antihistamin dan dekongesta sering digunakan, terutama jika disertai manifestasi alergi. Seringkali diperlukan pembedahan.
Pada kistik fibrosis, kekeruhan sinus yang menyeluruh hampir selalu ada tetapi penyakit bergejala tidak lazim. Bila tidak ada gejala, pengobatan penyakit sinus tidak teridentifikasi.
Deformitas obstruksi hidung lokal harus diperbaiki, jika mungkin dan jaringan adenoid yang mengalami infeksi atau hipertrofi harus diambil

Ciri-Ciri Sinusitis

Sinus adalah rongga-rongga berisi udara yang terletak berdekatan dengan saluran pernapasan hidung. Namun, karena berada pada saluran pernapasan bagian atas, sinus-sinus tersebut mudah sekali mengalami infeksi yang kemudian disebut dengan sinusitis. Hal ini biasanya merupakan akibat dari meluasnya infeksi hidung ringan seperti selesma biasa. Membuang lendir lewat hidung secara paksa dapat mendorong kuman masuk ke dalam sinus-sinus itu.
Sesuai anatomi sinus yang terkena, sinusitis dapat dibagi menjadi :
1. Sinusitis Maksila
2. Sinusitis Etmoid
3. Sinusitis Frontal
4. Sinusitis Sfenoid
Masing-masing bagian tersebut menimbulkan gejala yang khas di samping gejala umum. Biasanya, infeksi pada sinus diawali dengan demam dan rasa lesu. Terdapat ingus kental pada hidung yang kadang-kadang berbau dan dirasakan mengalir ke nasofaring. Hidung terasa tersumbat dan terasa nyeri di daerah sinus yang terkena.
Rasa nyeri yang timbul antara sinusitis yang satu dengan yang lain berbeda, yakni :
1. Sinusitis Maksila
Timbul rasa nyeri di bawah kelopak mata dan kadang-kadang terasa hingga gigi
2. Sinusitis Etmoid
Menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, terutama jika pinggiran hidung disentuh
3. Sinusitis Frontal
Rasa nyeri terlokalisasi di dahi atau dirasakan nyeri di seluruh kepala
4. Sinusitis Sfenoid
Rasa nyeri biasanya di belakang bola mata dan di belakang daun telinga
Obat pereda nyeri akan membantu meredakan gejala sinusitis. Menghirup uap juga dapat membantu, cara nya :
- Masukkan air panas ke dalam mangkuk sampai 1/3 nya
- Lalu hirup uapnya selama beberapa menit
- Jika tidak membaik dalam waktu 48 jam, segera periksakan ke dokter
http://gejalasinusitis.com/

0 komentar:

Posting Komentar