Penyakit Asma
Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa
Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Gejala awal dari timbulnya
penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek)
yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang
mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara
menjadi terhambat.Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.Penyakit asma tidak mengenal umur, ras, dan derajat seseorang. Siapa saja dapat terkena penyakit asma mulai dari masa kanak-kanak sampai orang dewasa. Jika pada anak-anak penyakit asma ini bersifat kronis. Menurut data dan sumber yang diperoleh dari Asosiasi Paru-paru di Amerika mengungkapkan bahwa 1 diantara 3 orang penderita asma adalah mereka yang berusia dibawah usia 18 tahun. Alergi merupakan penyebab utama pemicu timbulnya gejala asma. Diketahui sekitar 80 % penyakit asma banyak menyerang anak-anak dan 50 % menyerang orang dewasa.
Menurut sebuah sumber dari sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa menegaskan dalam buku “American Journal of Repiratory and Critical Care Medicine mengungkapkan “Bila salah orang tua mengidap penyakit asma besar kemungkinan anak juga akan menderita asma yang resikonya 3x lipat lebih besar daripada orang tuanya, sedangkan apabila kedua orang tua menderita asma, maka anak juga akan menderita asma 6x lebih besar resiko dari penyakit asma dibanding orang tuanya”.
Fakta yang menarik dari penyakit asma yang dilanda oleh penduduk Amerika :
1. Pada tahun 2002, sekitar 21,9 juta penduduk Amerika yang terjangkit penyakit asma menyerang anak-anak lebih dari 8 juta anak yang umumnya berusia dibawah 18 tahun.
2. Kota di Amerika memiliki tingkat infeksi dan alergi yang lebih tinggi yang menyebabkan asma, yang banyak terjadi di California, New York dan Texas.
3. Di Amerika, penyakit asma masuk dalam peringkat 10 besar yang memiliki jumlah pasien rawat inap paling banyak.
4. pada tahun 1980-1994, terdapat 160 % terjadi peningkatan para pengidap asma hingga menyerang pada balita.
5. Sekitar 20 juta dari total penduduk Amerika menderita asma dan 70 % diantaranya disebabkan oleh alergi.
Kemudian di dapat definisi tentang penyakit asma adalah peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan yang resersibel yang mengakibatkan pembengkakan pada The lining of bronchial tubes in the lungs sehingga menghasilkan sekresi cairan yang kental dan berlebih. Hingga saat ini belum ada obat yang cocok untuk mengatasi atau menyembuhkan asma. Pengobatan para penyadang asma biasanya dilakukan dengan cara pemberian oksigen atau alat bantu untuk mengatasi asma (spray asthma), pengobatan herbal dan lainnya. Namun dari banyaknya kasus para penderita asma ditentukan oleh tingkat keparahan asma yang diidap seseorang yang kemudian akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Penyakit asma bisa dicegah dengan mengatur pola hidup yang seimbang dan sehat dengan menjaga kondisi tubuh dari perubahan cuaca yang terkadang tidak menentu, pola makan, olahraga yang teratur, jauhi rokok dan minuman alkohol serta menjaga kebersihan dan keseimbangan ekosistem sekitar lingkungan rumah anda.
Penyakit Asma Pada Anak-Anak
Penyakit asma
merupakan penyebab yang utama dari penyakit kronis pada anak-anak dan juga
merupakan penyebab utama kedatangan anak-anak balita ke UGD. Pada
penyakit asma pada anak-anak membuat mereka menjadi tidak masuk sekolah dan
pada orang dewasa membuat mereka tidak masuk kantor karena harus menjaga
anak-anak mereka. Penyakit asma ini bisa mengganggu kualitas hidup
seorang anak, baik dalam hal pelajaran sekolah, maupun juga dalam kehidupan
sosialnya, yang bisa menyebabkan anak-anak menjadi tidak bisa menikmati masa
sekolah dan tidak bisa bermain.Anak-anak yang menderita penyakit asma ini sering merasa tidak bisa melakukan semua hal yang ingin mereka lakukan.Olahraga, aktivitas yang dilakukan diluar rumah, pelajaran menari, bermain alat music tertentu, serta sekedar aktif dan juga bersenang-senang perlu dilakukan secara berhati-hati. Anak-anak seperti orangtua mereka, khawatir bahwa akticitas yang terlalu banyak bisa menimbulkan masalah serangan asma.
Sementara itu, sebagai orangtua, Anda merasa cemas dan kewalahan, karena selalu khawatir bahwa serangan penyakit asma pada anak-anak bisa terjadi setiap saat. Dalam kehidupan keluarga yang memang sudah banyak masalah, penyakit asma akan kambuh dan menimbulkan stress, keletihan, rasa bersalah, konflik perkawinan dan suara kandung, serta kecemasan bahwa anak Anda mungkin saha akan terbangun di tengah malam, ketakutan dan berjuang mendapatkan udara.
Ada masalah lain yang membuat kondisi ini semakin berat, yaitu walaupun Anda dan jutaan orangtua sudah membawa anak Anda ke dokter, menjalani rencana pengobatan dan mengurus obat-obatan yang diresepkan ke dokter, napasnya masih sesak dan berbunyi, ia masih batuk, dan mengalami serangan yang akan mebawanya ke UGD, menganggu kehidupan keluarga. Anda tidak sendirian . Jutaan otrangtua dan anak menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan masalah asma yang sulit diduga.
Penyakit asma pada anak-anak adalah merupakan salah satu dari penyakit kronik yang paling banyak terjadi dan pravalensinya ini terus meningkat. Asma tidak mengenal batasan ras, etnik, atau juga jenis kelamin.
Penyakit Asma
dan Pengobatannya
Asma adalah
penyakit yang mengganggu saluran pernapasan dan paru-paru. Asma adalah penyakit
kronis (terus-menerus, jangka panjang) yang membuat sulit bernapas. Pada saat
terjadi serangan asma, terjadi pembengkakan di dalam saluran pernapasan dan
menyebabkan dinding bagian dalam saluran napas membengkak. Pembengkakan ini
mengecilkan ukuran saluran udara, sehingga menyebabkan sulitnya pertukaran
udara yang cukup untuk bernapas dengan baik. Pada saat ini terjadi, mulai
muncul gejala seperti batuk, wheezing (bunyi khas asma yang mencuit-cuit) dan
perasaan sesak.Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan. Pengendalian asma bisa dilakukan dengan lebih baik jika asma cepat diketahui dan pengobatan segera dimulai. Dengan pengobatan yang benar, orang dengan asma bila mengurangi serangan asma dan mengendalikan tingkat keparahan asma. Tanpa pengobatan, serangan asma bisa lebih sering terjadi dan bahkan serangan yang parah bisa menyebabkan kematian.
Serangan asma merupakan reaksi terhadap sebuah pemicu. Pemicu asma mungkin saja berbeda untuk setiap penderita asma. Pemicu asma yang umum di antaranya :
- Mengisap asap rokok atau kayu bakar
- Menghirup udara berpolusi
- Menghirup iritan saluran napas lain seperti parfum atau bahan pembersih (sabun, desinfektan)
- Menghirup zat penyebab alergi seperti jamur, debu, atau rambut binatang.
- Infeksi saluran pernapasan seperti batuk, pilek, sinusitis atau bronkitis
- Terkena udara dingin atau panas
- Kelelahan fisik atai olahraga
- Menstruasi
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk meringankan serangan asma. Penggunaan obat untuk asam harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. biasanya, penderita asma akan diberi dua macam obat asma :
- Obat pengendali
Obat ini untuk pengendalian jangka panjang asma secara terus-menerus. Obat ini mengurangi pembengkakan di paru-paru yang menyebabkan serangan asma. Obat jenis ini dikonsumsi setiap hari, walaupun sedang tidak ada serangan asma.
- Obat penyelamat
Obat ini untuk pengendalian jangka pendek asma. Obat ini dikonsumsi jika mengalami serangan asma.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan asma dapat dilakukan dengan :
- Kenali pemicu asma dan hindari sebisa mungkin
- Jika merokok, berhentilah
- Jangan minum obat batuk untuk asma. Obat batuk tidak membantu asma dan bisa menyebabkan hal yang tidak diinginkan
- Aspirin dan ibuprofen pada beberapa penderita asma menyebabkan asma menjadi lebih parah. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Asma Pada
Anak
Asma merupakan suatu kondisi yang sangat kompleks dan membuat pusing
penderita, orang tua, maupun petugas kesehatan. Serangan asma bisa terjadi
sewaktu-waktu dan pada tingkat umur tidak bisa diperkirakan. Asma pada
anak mengalami gangguan aliran udara pernapasan pada saluran pernapasan kecil
yang dilalui udara masuk dan keluar dari paru. Saluran yang dilalui
udara pernapasan selalu merah dan terserang peradangan. Saluran napas sangat
peka dan terangsang bila anak kena flu atau terserang virus loain dan saluran
napas kontak dengan zat-zat yang merangsang timbulnya serangan asma.Asma pada anak merupakan penyakit kronis yang sering ditemukan pada anak usia sekolah. Hingga penyakit asma sering menyebabkan anak bolos sekolah dan sering merupakan indikasi untuk masuk perawatan rumah sakit.
Penyakit asma pada anak tidak hanya mempengaruhi hidup keseharian anak tetapi juga berpengaruh pada setiap anggota keluarga. Dan buruknya, orang tua banyak mempercayai isu dan gosip yang berkembang mengenai asma di masyarakat. Penyakit asma pada anak perlu dipertimbangkan kehidupan kesehariannya.
Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan asma, tetapi serangan asma bisa dihindari dan dikendalikan. Pada asma, saluran napas sanga peka menjadi sembab sehingga pernapasan menjadi sulit. Tidak ada obat yang tepat buat penyakit asma, tetapi asma bisa dikendalikan, hingga anak yang menderita asma nbisa hidup bersama mengikuti keseharian rekan sebayanya.
Karena asma merupakan suatu penyakit kronis, gejala asma pada anak-anak biasanya sudah mulai sejak bayi, dengan gejala sebagai berikut :
- Bila menangis tangisan anak makin lama makin pendek
- Sulit makan
- Napas cepat dan mendesing atau gemuruh
- Gerakan dada seperti tertahan dan kaku
- Bila anak menderita sakoiit saluran pernapasan, bunyi napas mendesing.
- Batuk-batu setelah menangis atau lari-lari, terutama di malam hari
- Dinding dada seperti tertarik ke dalam diantara tulang rusuk, dan dibagian dibawah leher.
- Sering menderita infeksi saluran napas seperti bronkotis atau pneumoni.
- Napas pendek
Penyakit Asma
Bronkial
Asma adalah suatu penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang
disebabkan oleh alergi. Gejalanya seperti sesak napas, sulit menarik
dan mengeluarkan napas, kadang disertai dengan bunyi mengik dan batuk yang
disebabkan gangguan kontraksi (penyempitan saluran pernapasan).Serangan asma pada anak biasanya diawali dengan adanya gejala eksim dan rinitis atau elrgi yang sering terjadi pada masa bayi. Faktor yang merangsang timbulnya asma adalah alergen fisik, kimia, dan infeksi yang masuk ke saluran pernapasan. Misalnya debu, perubahan iklim, uap, bahan kimia, dan saluran pernapasan akibat bakteri yang merupakan antigen. Selain itu, asma bronkial sangat erat kaitannya dengan faktor kturunan (genetik). Anak yang memiliki orangtua penderita asma akan memiliki kemungkinan menderita asma sekita 50%.
Faktor lain yang lebih kecil jumlahnya adalah faktor psikis (kejiwaan). Seperti telah dijelaskan diatas, alergi terjadi akibat adanya rekasi alergen terhadap antbodi (IgE pada orang yang menderita alergi) sehingga terjadi pelepasan histamin yaitu zat yang menyebabkan penyempitan atau pembengkakan pada dinding saluran pernapasan. Akibatnya produksi lendir berlebihan dan terjadi gangguan pernapasan.
Penyebab asam baronkial pada anak adalah :
- Debu didalam rumah, seperti debu masuk dari kasur kapuk, permadani, sofa, pakaian yang disimpan lama dalam lemari, langit-langit rumah, buku-buku (arsip lama) dan asap rokok.
- Makanan, terutama jnis ikan laut, susu sapi, telur dan cokelat. Juga makanan pedas, dingin, bergetah, asin, atau manis,
- Bulu binatang yang menempel di sofa, permadani, sprei, atau tirai (kelambu)
- Perubahan cuaca dan kelembapan udara.
Terapi Asma Akut
Terapi serangan asma akut dapat dilakukan dengan terapi
dibawah iniSerangan Ringan :
- Tanda dan gejala aktivitas dan bicara masih normal, denyut nadi <100 menit (APE >60%)
- Terapi pilihan: Agonis beta 1 isap (MDI) 2, boleh diulang 1 jam kemudian atau setiap 20 menit dalam satu jam.
- Terapi alternatif : Agonis beta 2 oral dan/ atau 3×1 tablet (2 mg) atau teofilin 75-150 mg. Lama pemberian disesuaikan dengan kebutuhan.
- Tanda dan gejala penyakit asma : hanya mampu berjalan dekat, bicara dengan terputus-putus, denyut nadi 100-120/ menit (APE 40-60%)
- Terapi pilihan : Agonis beta 2 nebulisasi 2,5-5 mg, boleh diulang sampai 3 kali dalam 1 jam pertama dan dilanjutkan setiap 1-4 jam kemudian.
- Terapi alternatif : Agonis beta 2 suntik im atau adrenalin sub kutan, atau teofilin iv 5 mg/kg B, perlahan. Atau bisa juga steroid iv/kortison 100-200 mg, deksametason 5 mg im. Berikan juga oksigen 4 liter/menit.
- Tanda dan gejala ; sesak pada istirahat, bicara terputus-putus, denyut nadi >120/ menit (APE 40% atau 100 liter/menit)
- Terapi pilihan : Agonis beta 2 nebulisasi 2, 5-5 mg, boleh diulang hingga 3 kali dalam 1 jam pertama dan dapat dilanjutkan setiap 1-4 jam kemudian. Bisa pula diberikan steroid iv dan infus, atau Agonis beta 2 sk/iv setiap 6 jam. Berikan juga oksigen 4 liter/menit. Pertimbangkan pemberian Ipratopium bromide 20 tetes secara nebulisasi.
- Tanda dan gejala : kesadaran turun. kelelahan, sianosis (sesak napas berat, kulit kebiruan), napas berhenti.
- Terapi pilihan : dilanjutkan terapi dengan Agonis beta nebulisasi 2,5-5 mg, boleh diulang sampai 3 kali dalam 1 jam pertama dan dapat dilanjutkan setiap 1-4 jam kemudian. Dapat pula diberikan steroid iv dan infus atau Agonis beta 2 sk/iv setiap 6 jam. pertimbangkan untuk memberikan Ipratropium bromide 20n tetes secara nebulisasi. Pertimbangkan untuk melakukan bantuan napas dengan intubasi serta ventilasi mekanik. Pertimbangkan pembiusan/ anetresi umum untuk terapi pernapasan intensif.
Pengobatan
Penyakit Asma
Obat-obatan bisa membantu penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan penyakit asma
segera untuk mengendalikan serangan
asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan. Hasil
pengobatan terbaik untuk pengobatan jangka panjang dapat dicapai melalui
penggunaan obat serta mengindari alergen dan faktor pencetus serangan.Tujuan pemberian obat untuk melebarkan saluran napas dengan cara melemaskan otot polos, mengurangi pembengkakan saluran napas serta mengencerkan riak yang kental sehingga mudah dikeluarkan. Pengenceran riak juga dapat dilakukan dengan banyak minum. Dapat disampaikan disini bahwa obat asma pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu pelega (reliever) dan pengontrol (controller). Kerja obat pelega adalah membuat saluran napas yang menyempit menjadi lebar kembali, dan obat ini disebut bronkodilator. Penyempitan saluran napas inilah yang menyebabkan pasien asma mengeluh mengalami sesak napas.
Terapi awal asma
- Berikan oksigen sebanyak 4-6 liter/ menit.
- Obat agonis B2 (salbutamol 5 mg atau feneterol 2,5 mg atau berbutiran 10 mg) inhalasi nebulasi. Pemberian dapat diulang setiap 20 menit sampai satu jam. Agonis B2 dapat diberikan secara subkutan atau disuntikkan intra vena (iv) dengan dosis salbutamol 0,25 mg atau terbutalin 0,25 mg dalam larutan dekstrosa 5% dan diberikan perlahan.
- Aminofilin bolus iv 5-6 mg/kg BB. Jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam terakhir.
- Kortikosteroid/ hidrokortison 100-200 mg iv.
- respons menetap selama 60 menit setelah pemberian obat
- Pemeriksaan fisik normal
- Arus puncak ekspirasi (APE) >70%
- Apabila respons tidak baik, sebaiknya pasien dirawat dirumah sakit.
- Asma ringan agonis B2 inhalasi atau oral sebelum aktivitas atau terpapar alergen
- Asma sedang, berikan obat antiradang setiap hari dan agonis B2 inhalasi bila diperlukan.
- Asma berat: berikan steroid inhalasi setiap hari, teofilin lepas lambat, atau agonis B2 kerja lama, sterodi oral selang sehari atau dosis tunggal harian dan agonis B2 inhalasi sesuai kebutuhan.
Asma persisten
- Tidak diperlukan obat pengontrol
- Berikan obat pelega berupa bronkodilator aksi cepat (agonis 2 beta inhalasi) serta agonis beta 2 inhalasi atau kromolin ssebelum aktivitas atau terpapar alergen.
- Obat pengontrol (harian) dapat diberikan, yaitu inhalasi kortikosteroid 200-500 ug atau kromolin, nedokromil, atau teofilin lepas lambat. Obat-obatan ini dapat ditingkatkan hingga 800 ug atau ditambahkan bronkodilator kerja lama, terutama untuk penderita asma yang sering mengalami serangan pada malam hari. Dapat juga diberikan agonis beta 2 aksi lama inhalasi.
- Bila dibutuhkan obat pelega dapat diberikan inhalasi agonis beta 2 kerja cepat, 3-4 kali sehari.
- Obat pengontrol (harian) dapat diberikan, yaitu inhalasi kortikosteroid 800-2000 ug serta bronkodilator kerja lama, terutama pada penderita asma yang sering mengalami serangan pada malam hari. Berikan agonis beta 2 aksi lama dalam bentuk inhalasi/ oral, atau teofilin lepas lambat.
- Bila diperlukan obat pelega, berikan agonis beta 2 kerja cepat, 3-4 kali sehari.
- Obat pengontrol
(harian) dapat diberikan yaitu inhalasi kortikosteroid 800-2000 ug atau
lebih serta bronkodilator kerja lama berupa agonis beta 2 aksi lama
dalam bentuk inhalasi/ oral, atau teofilin lepas lambat. Selain itu, juga
dapat ditambahkan kortikosteroid oral.
Asma Pada
Anak
Gejala awal asma pada anak-anak bisa berupa rasa gatal didada atau
dileher. Batuk kering di malam hari atau ketika berolahraga juga bisa
merupakan satu-satunya gejala
awal asma. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat,
sehingga menimbulkan rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita
juga akan banyak berkeringat.Pada serangan yang sangat berat, penderita mengalami kesulitan untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali), dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipun telah mengalami serangan hebat, biasanya penderita akan sembuh. Kadang beberapa alveloi (kantong udara di paru-paru) bisa di pecah dan menyebabkan pengumpulan udara didalam rongga pleura atau disekitar organ dada, dan hak ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas, yaitu sesak napas, batuk, dan napas berbunyi (mengi). Untuk memperkuat diagnosis bila dilakukan pemeriksaan paru dengan spirometri berulang.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes uji kulit bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya serangan asma yang disebabkan oleh alergi. Tes uji kulit, dilakukan untuk mengetahui uji kerentanan dengan uji tusuk kulit, dilakukan guna menemukan IgE spesifik di kulit.
Jika diagnosisinya masih meragukan atau dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka dapat dilakukan bronchial challenge test. Uji provokasi dengan menyemprotkan suatu alergen atau bahan yang dapat menyebabkan pengerutan otot polos saluran napas, seperti histamine atau metakolin melalui mulut atau hidung. Hasil dikatakan positif jika terjadi penurunan fungsi paru yang berarti, atau bahkan sampai timbul asma.
Pemeriksaan darah dilakukan guna menemukan jenis IgE terhadap alergen spesifik. Foto rontgent paru dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain dengan gejala batuk atau sesak napas, seperti TBC.
Penyakit Asma
Adalah
Asma bronkial adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan
peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Asma merupakan
penyakit paru yang tidak menular, dengan gejala berupa serangan sesak, mengi
(napas berbunyi “ngik-ngik” dan batuk berulang. Serangan dapat berlangsung
hanya selama beberapa menit, jam, hari atau sampai beberapa minggu. Asma
bronkial adalah salah satu penyakit kronik dengan pasien terbanyak di dunia.Penyebab asma belum diketahui secara pasti, sehingga pengobatan asma sampai sejauh ini masih pada tahap mengandilkan gejalanya saja. Para peneliti lebih fokus mencari faktor resiko yang berperan pada asma, tetapi umumnya digolongkan menjadi faktor keturunan dan lingkungan.
Dalam kenyataannya, seringkali faktor riwayat asma dalam keluarga tidak ada hubungan dengan terjadinya asma. Seringkali penderita asma merasa heran bahwa dalam keluarganya tidak adan yang menderita asma, tetapi mereka tetap saja terserang penyakit tersebut. Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Indonesia, diketahui bahwa hanya 30% penderita asma yang memiliki riwayat asma dalam keluarganya. Dan terbukti bahwa faktor ibu ternya lebih kuat dalam menurunkan asma dibandingkan dari ayah. Sebagian besar tidak diketahui menderita asma karena faktor genetik itu tidak sampai menimbulkan gejala asma atau bermanifestasi menjadi penyakit alergi lainnya.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respons terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin, dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos bronki mengalami kontraksi, dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir yang berlebihan ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu terutama sel mast, didalam saluran napas diduga bertanggung jawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki menyebaban bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya :
- Kontraksi otot polos
- Peningkatan pembentukan lendir
- Perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki
Asma Bronkial
Asma bronkial atau disebut juga bengek adalah suatu penyakit kronis
yang ditandai dengan adanya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap
berbagai rangsang dari luar (debu, serbuk bunga, udara dingin, makanan dll)
yang menyebabkan penyempitan saluran napas yang meluas dan dapat sembuh spontan
atau dengan pengobatan. Keadaan ini dapat menyebabkan gejala sesak
napas, napas berbunyi dan batuk yang sering disertai dengan lendir. Keadaan
yang berat dapat menimbulkan kegagalan pernapasan sampai kematian. Sebagian
besar asma pada anak adalah karena alergi. Penyakit asma pada anak mempunyai
dampak yang luas terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan oksigen
yang menahun oada anaj dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan badan maupun
intelektualnya.Gejala asma adalah adanya sesak napas yang berulang disertai napas berbunyi. Batuk kering merupakan gejala awal yang biasanya terjadi pada malam dan menjelang pagi hari. Selanjutnya batuk disertai dahak yang kental. Gejala ini sering disertai pilek-pilek (rhinitis alergika). Gejala ini biasanya terjadi 4-8 jam kontak dengan bahan alergen seperti debu rumah dan tungau (binatang kecil), serbuk bunga, bulu binatang dll. Gejala asma juga dapat dicetuskan oleh latihan fisik.
Untuk asma ada dua jenis obat yang akan diberikan kepada anak oleh dokter yaitu obat untuk mencegah timbulnya serangan asma dan obat controller, lebih bersifat untuk mencegah timbulnya serangan asma. Obat ini bekerja dengan jalan mengurangi pembengkakan dan peradangan yang terjadi di seluruh napas anak sehingga anak akan lebih mudah untuk bernapas. Obat kedua adalah obat yang reliever digunakan untuk mengatasi serangan asma. Bekerja cepat dengan jalan melemaskan otot-otot saluran pernapasan, sehingga lebih mudah bernapas. Obat-obatan ini sering diberikan dalam bentuk inhaler (hirupan) baik sendiri-sendiri atau bersamaan. Namun juga bisa dalam bentuk kapsul dan pil. Konsultasikan selalu dengan dokter mengenai obat-obatan tersebut. Penanganan asma yang terpenting adalah pencegahan terjadinya serangan asma.
Serangan asma yang timbul dapat sangat menakutkan bagi sebagian orangtua. Tetaplah tenang dan lakukan langkah berikut ini :
- Berikan anak obat reliever. Obat ini bekerja dengan sangat cepat (kurang dari 10 menit) untuk melapangkan jalan napasnya.
- Dudukkan anak, lalu minta anak bernapas secara perlahan.
- Bila tidak ada
tanda-tanda perbaikan, atau bahkan memburuk segera bawa anak ke dokter.
Pencegahan
Asma
Penderita asma tidak perlu malu atau rendah diri. Meskipun sulit untuk
disembuhkan, penderita asma dapat hidup normal.Pencegahan terhadap asma dapat dilakukan dengan cara merawat dan menjaga diri sebaik mungkin, terutama menghindari pencetus serangan asma seperi lelah fisik, dan gangguan emosional yang serius.
Asma bisa diatasi dengan meminum teh rempah agar badan terasa hangat. Hal ini bertujuan untuk mencegah serangan asma sebelum atau menjelang pagi saat udara mulai dingin. Jangan melakukan aktivitas atau olahraga berat yang dapat memicu munculnya serangan sesak napas. Olaharga ringan tetapi teratur akan meningkatkan kesegaran fisik, serta membuat otot jantung dan paru menjadi lebih kuat.
Hindari debu, asap rokok, udang, telur, kepiting dan terasi yang diduga sebagai pemicu utama penyakit asma. Untuk menghindari emosi yang tidak terkontrol, stres atau depresi, jangan memikirkan hal-hal yang terlalu berat karena akan dapat memicu serangan asma. Konsumsilah sayur dan buah, serta hindari makanan dan minuman yang mengandung zat pewarna, zat pengawet, dan gula sintetis.
Mengonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah yang cukup secara teratur akan memprkuat daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit. Intinya, anda harus selalu waspada mengantisipasi terjadinya serangan. Mengatasi serangan asma dengan cepat adalah langkah terbaik, sedangkan menunda pengobatan berarti akan menambah berat derajat serangan.
http://penyakitasma.com/
0 komentar:
Posting Komentar